Pernahkah kalian punya Hewan Peliharaan? Bagaimana perasaan kalian kalau punya dua hewan peliharaan yang suka ngebo? Padahal peliharaan kalian sama sekali bukan kebo.
Inilah yang saya alami akhir - akhir ini setelah mengetahui kedua hewan peliharaan saya tidak banyak tingkah selain diam, bernafas dan tidur!
Sungguh mengesankan bukan?
Saya mempunyai satu ekor kucing jantan gemuk yang sedikit kurang sopan terhadap saya, dan satu ekor ikan lele jantan gendut yang suka mengejek saya. Begitulah!
Saya perjelas satu persatu. Kucing saya ini adalah jenis kucing rumahan biasa. Berbulu campuran hitam putih dan luar biasa gemuk. Tapi jangan salah, dulu kucing saya jantan sekali sekaligus cemen. Beruntung sekali saya mendapatkannya ketika liburan di Canada. Ehm.
Tingkah laku kucing saya ini normal sekali pada awalnya. Normal dalam artian, makan seperti kucing, jalan juga tidak dengan kayang, dan belakangan saya sadari panjang ekornya tidak sampai dua meter! Tampan!
Namun kenormalan ini tidak berlangsung lama saudara sekeluarga. Tepat seminggu yang lalu, kucing saya menemukan jati dirinya yang asli. Asli! Dengan lihainya, setelah dia selesai makan, dia tidur. Dibawah hidung saya! TIDUR SAUDARA!! Sungguh!
Bukan maksud saya bagaimana - bagaimana. Tetapi tidur bagi saya seperti sebuah nasi bagi masyarakat Indonesia. Ehm! Dan kucing saya dengan seenak ekornya tidur didepan saya ketika saya sedang bekerja keras--yang dalam Bahasa Jawa bisa dibaca Makaryo. Dimana letak keadilan ini wahai kucingku?!
Dan yang lebih menjengkelkan lagi, kucing saya menikmatinya! Dia bahagia bisa tidur sementara saya bekerja keras untuk membelikannya ikan pindang setiap hari. Tidak sopan!
Mula - mula ketika saya lewat, dia tidur dengan posisi miring. Ketika saya tidak ada, kucing saya berlari - lari kecil. Ketika saya lewat lagi, dia tidur dengan posisi telentang--kedua kaki dan tangan menunjuk ke atas, maaf, keempat kakinya menunjuk ke atas! Dan dalam benak saya kala itu, ingin rasanya menendang kucing saya. Tetapi apa daya, walaupun kucing dia tetaplah jantan dan saya betina-- maksud saya perempuan. Dan pastilah tenaganya jauh lebih kuat dibanding saya. Dan lagi, kucing saya mempunyai senjata rahasia. Cakaran mauts. Bagaimana bisa kaki mulus saya bertarung melawan kaki yang diam - diam bersenjata milik kucing saya??? Ehm.
Next, peliharaan kedua saya. Ikan lele jantan nan gendut. Sebenarnya saya tidak tahu persisnya dia jantan atau betina. Hanya saja, karena dia tidak beranak - beranak dan karena dia divonis jomblo seumur hidup, jadi saya putuskan secara sepihak, Dia Jantan.
Ikan lele saya ini menjaga kolam khusus--untuk mandi. Cara mandi dikolam ini juga tidak boleh sembarangan! Siapapun yang mandi di kolam yang dijaga oleh seekor lele jantan saya ini diwajibkan mengambil air dengan gayung! Juga pastikan didalam gayung tersebut tak ada ikan lele tua yang sedang tidur.
Sungguh memilukan! Bertahun - tahun ikan lele saya menghuni kolam bak mandi seorang diri. Tak ada teman, tanpa kawan serta pasangan. Mungkin karena faktor itulah, dimasa muda ikan lele saya, dia berjiwa memberontak. Berenang kesana kemari tanpa lelah. Setiap ada jentik - jentik nyamuk dia ajak bertarung hingga tewas. Setiap ada gayung dikolam, dia gigit gayungnya hingga hancur. Walhasil, setiap orang yang mandi di kolam bak mandi ini, harus membawa sedikitnya tiga gayung + satu ulekan.
Gayung pertama untuk memancing si ikan lele pemberontak yang kemudian dipukul kepalanya dengan ulekan. Satu pukulan saja tidak benar - benar cukup. Gayung kedua sama seperti gayung pertama, untuk memancing ikan lele keluar dan memukulnya dengan ulekan. Barulah setelah dia pingsan, orang - orang dapat mandi dengan tenang.
Namun, yang muda pun akan menjadi tua, yang pemberontak akan menjadi tenang. Tapi tak akan pernah ada yang pintar akan menjadi bodoh. Yang ada hanyalah pintar dan bodoh yang akan terus belajar bersama sampai akhir. Ehm!
Ikan lele jantan gendut yang divonis jomblo seumur hidup saya mulai menampakkan ke-tua-annya dengan memunculkan uban disekitar ekor serta kedua siripnya. Dan yang mengejutkan, tak lagi memberontak sehebat masa mudanya.
Hari - hari ikan lele saya pun diisi dengan tidur. Tidak dengan tidur yang biasa, ikan saya ini tidur dengan setengah mengejek saya. Seperti kucing, ketika ia melihat saya, dia tidur. Ketika saya tidak ada, dia berkecipak didalam kolam bak mandi. Seolah mengejek saya yang mempunyai waktu tidur yang tidak banyak seperti dia. Gaya tidurnya pun tak tanggung - tanggung. Pada kedipan pertama mata saya, ia tidur di permukaan air dengan kepala diatas dan ekor dibawah. Kedipan mata kedua, posisinya berubah kepala didasar kolam dan ekor mengarah keatas. Yang artinya : Ketika anda di-ekor-in seekor lele tua.....................
Layaknya kucing juga, ingin rasanya saya menarik ekor ikan lele saya dan mengayun - ayunkannya diangkasa sebagai pembalasan. Dan lagi - lagi, saya lebih berbelas kasihan terhadap tangan mulus saya yang mungkin saja terluka oleh mulut tajam si lele tua. Tragis!
Walaupun begitu, bagaimanapun tingkah laku dan kelakuan hewan peliharaan saya, tak pernah sedikitpun dalam benak saya terlintas untuk benar - benar menyakiti mereka. Karena hewan peliharaan itu ibarat titipan dari Tuhan untuk kita. Dan tugas kitalah menjaga, merawat dan menyanyanginya.
Seperti anak yang dititipkan kepada orang tua.
Seperti nyawa, akal serta segala panca indera yang dititipkan oleh Tuhan kepada kita, agar kita menjaga, merawat dan memanfaatkannya sebagaimana mestinya.
Bukan begitu? :)
Inilah Maya~~ Ala Kadarnya~~~
0 komentar:
Post a Comment
You can drop any comments you want.