Sunday, March 22, 2015

Mimpi Si Kucing

Seorang ibu, bergegas menuju kamar anaknya untuk menidurkan sang anak. Setiap malam ibu tersebut memberikan dongeng untuk sang anak agar anakya tertidur. Ketika sampai di kamar sang anak, ibu itu berbaring disamping anaknya. Sang anak berkata : ibu, aku ingin cerita tentang kucing.
Ibunya menjawab : kucing?
Si Anak menjawab : iya bu, kucing. Aku ingin mendengar cerita tentang kucing.
Ibunya menjawab sambil memikirkan sebuah cerita : baiklah, dengarkan baik- baik ya ^_^
Si anak menjawab dengan antusias : iya buu ^_^

Ibu nya mulai bercerita "Dahulu kala, disebuah rumah yg sederhana, hiduplah keluarga yg rukun. Keluarga itu terdiri dari Ayah, Ibu dan 2 orang anak perempuan. Mereka memelihara seekor kucing. Kucing itu dirawatnya baik-baik oleh si ibu, diberi makan, diberi minum, disediakan pasir khusus untuk toilet kucing, dan anak-anak mereka suka bermain dengan kucing itu.

Suatu ketika, saat anak-anak mereka bermain dengan kucing itu, sang kucing merasa bosan, bulu tubuhnya yg selalu di elusin, ekornya yg slalu dibuat bermain, kepalanya yg slalu ditepokin, kucing itu merasa kesal. Sang kucing pun berinisiatif untuk meninggalkan keluarga itu. Dan malam harinya, kucing itu benar-benar pergi.

Dia berkelana mencari keluarga baru yg mau memberinya makan. Dia mencoba memasuki satu rumah, akan tetapi dia justru diusir. Dia dibuang jauh dari desa itu. Sampai pagi hari tiba, dia merasa lapar dan menginginkan makanan. Namun dia sudah terlanjur dibuang jauh dan tidak bisa kembali. Dia berjalan menyusuri jalanan berharap ada yg memberinya makanan.

Dia melihat ada rumah sederhana yg terbuka, dia masuk pelan-pelan berharap sang keluarga di rumah itu memberinya sedikit makanan. Benar saja, si ibu dari keluarga itu memberinya makan. Tapi makanannya tak seenak keluarga yg dulu ia tinggali. Di keluarga itu dia diberi nasi dan ikan. Di keluarga ini dia hanya diberi nasi saja. Jelas dia tidak mau memakannya.

Dia tinggalkan makanan itu dan mendekat ke ibu baru. Dia berharap si ibu baru itu memberinya sedikit ikan. Karena si ibu itu merasa risih, akhirnya sang ibu baru membuang kucing itu. Si ibu baru membuangnya ke hutan. Sang kucing benar – benar tersesat kali ini. Dia tidak bisa kembali lagi. Dia merindukan keluarga lamanya yg menerima dan merawatnya. Dia rindu anak-anak yg bermain dengannya. Dia menginginkan semua itu kembali kepadanya. Sang kucing gelisah, sementara hari sudah mulai gelap.

Dia hanya duduk diam menahan lapar dan haus. Menahan dingin. Tak lama kemudian dia melihat cahaya. Ada seorang kakek tua mendekat kepadanya sembari membawa senter.
Kakek melihat kucing itu dan bertanya : hai kucing, apa yg kau lakukan disini?
Si kucing menjawab : aku telah dibuang oleh majikan baru ku, aku menyesal.
Kakek bertanya lagi : mengapakah engkau menyesal?
Si kucing bercerita : jika saja aku tidak pergi kala itu, jika saja aku menikmati hidup dengan majikan lama ku, jikasaja aku menerima mereka seperti mereka menerimaku. Ini semua salahku kek. Si kucing menangis.

Lalu Kakek duduk di dekat kucing dan berkata : apakah engkau tau disini berbahaya?
Kucing menjawab : iya kek, disini akan ada harimau yg memangsaku. Tapi untukku sekarang, lebih baik aku dimangsa harimau, daripada aku mati kelaparan disini.
Si kakek berkata : ckck, apakah engkau sudah menyerah dengan kerasnya kehidupan mu? Betapa mudahnya kamu putus asa. Sudah, ikut aku, aku akan memberimu makan dan minum.

Sang kucing merasa ada sepercik cahaya dalam hidupnya layaknya cahaya senter sang kakek. Tak henti – hentinya sang kucing berterimakasih kepada kakek, dia pun mengikuti kakek dengan antusias. Saat sampai di gubuk kakek, kucing itu melihat hanya ada 1 obor kecil untuk menerangi satu ruangan. Kucing itu melihat tak ada tivi, tak ada meja, kursi dan almari, dia hanya melihat 1 tikar panjang untuk kakek tidur.

Lalu kakek datang dan membawa nasi bercampur ikan. Kucing bertanya : kakek, darimana kau dapat ikan ini?
Sang kakek menjawab : Aku mencarinya di sungai, makanlah, aku masih mempunyai ikan yg sangat banyak.
Sambil makan sang kucing bertanya : kakek, berapa lama kau hidup seperti ini? Engkau tidak bosan? Engkau tidak membutuhkan penerangan? Apa engkau tidak mempunyai istri dan anak? Apakah pekerjaan engkau?
Sang kakek tersenyum sambil menjawab dengan satu kata : Bersyukur. Itulah jawaban yg tepat dari semua pertanyaan-pertanyaanmu.

Si kucing itu nampak bingung, lalu kakek mengambilkan air untuk diminum sang kucing. Belum sampai diletakkannya, wadah air minum itu jatuh dan airnya mengguyur sang kucing. Dan saat itulah kucing itu terbangun. Ternyata dia hanya bermimpi. Dia melihat anak-anak keluarga lama mereka yg menciprati dirinya dengan air. Mereka membangun kan sang kucing untuk mengajaknya bermain.

Kucing itu tersentuh dengan mimpinya. Sejak saat itu, dia lebih menikmati apa saja tentang keluarga yg merawatnya dengan kasih sayang. Dia tidak merasa jengkel lagi ketika anak-anak perempuan itu bermain dengan ekor maupun kepalanya. Dia bersyukur karena dia masih bisa hidup ditengah-tengah orang yang menyayanginya.” :)
Read MoreMimpi Si Kucing

INSETANIA

Halohahh~~~
Gue balik lagi dengan ceri horror kali ini brader. Iya serem. Setan-setan gitu. Bagi yang penakut sekaligus parnoan mohon jangan dibaca sampai akhir atau anda akan seperti kakak tetangga saya. Dia ketakutan hingga joget goyang dumang ditengah malam hari gelap gulita. Yap seperti itulah efek buruk jika anda memaksakan untuk membaca tulisan ini.

Oke, for awal, kejadian ini bermula ketika kemarin gue insomnia. Iya gara-gara sehari sebelumnya gue udah tidur selama 14 jam. Keren kan? B) dan gue insomnia sampe jam 11.00 wib kira-kira sodara. Gue udah mainan hape, mainan game, mainan boneka, sampe mainan jenggot orang-yang dua terakhir itu bohong teman tetapi mata gue ga mau terpejam.

Lalu gue memutuskan untuk diem. Tarik selimut dan siap-siap untuk memeluk-guling. Tiba-tiba terdengar didepan rumah, suara orang berantem samar-samar sih. Suara cowo dan cewe. Sesaat kemudian si cewe menangis. Nah pas nangis ini kedengeren kenceng bro. Soalnya gue langsung duduk serta pasang tampang blo’on dan lepasin hedset yang ga berbunyi apa-apa. Iya gue kehabisan akal buat ngatasin insomnia ini. Jadi iseng aja pasang hedset ditelinga tanpa nyalain musik. Gitu.

Setelah kejadian itu berenti, gue inget gue punya hape. Gue main hape terus pasang Private Message di BBM. Gini : “eh, ada yg denger suara cewe nangis didepan rumah ga? Waah~ jadi agak parno ya teman-teman ^__^” Abis nulis pm itu, gue liat pemberitauan, dan liat pm Mbk Ay yang paling atas. Jadi mbak Ay itu tetangga depan rumah agak ke tenggara dikit. Dan, mbak Ay ini orangnya parnoan. Seperti itulah.

Baru aku buka obrolan mau tanya perihal suara tadi, eh dia udh nge dumel tentang pm gue. Wkwk. Seperti inilah kira-kira obrolan kita berlangsung :
Gue : mbk Ay, denger suara cewe nangis depan rumah ga?
Mbk Ay : May, pm mu lho, buat aku dikit parno aja, kampret. ENGGAK!! AKU GA DENGER YOOL, JGN BUAT AKU TAKUT YOL :’(
(YOL = MAYOL gelar terbaik yang diberikan khusus kepada gue dari kakak gue tercinta dan para tetangga!!)

Belum sempet gue balesin mbk Ay udh bikin pm balesan dg DP screenshot obrolan kita. Beginilah PM nya : “anak ini buat aku pasang muka datar aja. Langsung pasang Hedset play musik kenceng-kenceng + berlindung dibawah selimut”. Entah gimana, spontan mulut gue membuka dan gue tertawa gembira ria. Jujur, gue ga niat bikin Mb Ay takut broh, tp emang itu kayanya yg gue denger. Dan gue makin ketawa gara – gara liat history Pmnya mb Ay. Disitu penuh daftar lagu – lagu yang abis diputar wkwk. Lalu setelah aman, gue pun balesin chat Mb Ay.
Gue : mbak Ay, aku tadi beneran denger suaranya looo :-(
Merasa ga ada balesan, gue pun chat lagi.
Gue : masa aku tadi berimajinasi doang mb Ay? Tapi kok sangar!! 2 dimensi gitu imajinasi ku mb Ay B-)

Lamaaaaaa... mb Ay ga bales-bales chat gue sampe mata gue udah keriputan.
Sekalinya bales chat gue, gue dikirimin screenshot chat dia sama temennya. Dan serius aja, gue ngakak. Bisa-bisanya mb Ay ngajakin setan goyang dangdut sama temennya. Hahah! Jadilah malem itu gue ngebanyol ngalor ngidul sm mb Ay. Gue chattingan sm mb Ay sampe gue ngantuk – ngantuk sambil ngakak. Menurut penafsiran gue, orang ngakak itu biasanya matanya sipit mulutnya kebuka. Orang ngantuk matanya merem. Jadi kalo ngakak dan ngantuk jadi satu : pertama sipit mulut kebuka kemudian merem mulut tetep kebuka. Gitu.

Ok! Balik lagi ke mb Ay. Endingnya gue jadi ketiduran berkat mb Ay. Setelah gue mondar mandir bingung nyari cara biar tidur, ternyata obat insomnia gue sangat simpel : nakutin orang. Wahaha! Tapi gue ga bermaksud nakutin broh. Gue cuma lagi pas aja situasinya wkwk. But, gue mau ngucapin Thanks to mb Ay, berkat mb Ay gue jadi bisa tidur :D

And, this is the end of my story. Thanks udah pada baca yaaa~~~
Lebih Thanks lagi kalau berkenan memberi kritik beserta saran untuk kemajuan postingan saya ^_^ see u ^^
Read MoreINSETANIA

Saturday, March 21, 2015

Kejadian~

Halohahhh~~~~~~
Gue dateng lagi mau share pengalaman naas yang gue alamin baru-baru ini. Bisa dibilang kejadian ngeselin yang disebabkan oleh kurusnya badan gue, serta karena pak kondektur yang kampret -_- Okey. For awalnya, kejadian ini bermula ketika gue pulang sekolah. Biasa kan, gue pulang pergi ngantor slalu naek mopri kesayangan gue. Dan pas kelas tiga ini, tiap pulang sekolah gue nebeng si putmin dulu nyampe halte. Baru deh naek mopri kece badai~ Thanks for tebengan putmin ^^

Dan setelah gue nyampe di halte waktu itu, gue duduk dipojokan, sambil meluk tas yang lebih mirip kaya karung goni berisi batubara. Jelas keliatan kontras banget sm badan gue yang kurus kering kecil dan mirip tengkorak jalan. Sebenernya isi tas gue itu kalo dipikir-pikir ga banyak si. Isinya cuman laptop beserta cas, tempat bekal makan 5 kotak dan udah. Buku gue? Buku gue si biasanya gue makan, terus ntar nyampe rumah gue keluarin lagi dalam bentuk *tiitt*. Gitu.

Di halte ini, sebenernya ada kegiatan laen yang gue lakukan selain meluk karung goni ini. Yaitu : Liatin orang pacaran bedua dipojokan yang satunya. Iya, liatin doang. Keren kan?
Entah apa yang mereka bicarain, sicewe ngomong tiada henti sambil ketawa-tawa, dan si cowo cuman manggut-manggut sambil senyum liatin sederetan gigi-giginya ke arah pengendara yang sedang lalu lalang. Disaat yang kaya gini sih, biasanya gue berdo’a kepada Tuhan yang Maha Kuasa agar supaya goni gue tiba-tiba terbang dan duduk ditengah-tengah diantara mereka berdua. Wahahaha!! *senyum sinis*

Khayalan gue terbuyarkan oleh kedatangan mopri paling kece se-jagat raya. Iya mopri! Gue pun bergegas naik lewat pintu belakang mopri. Dan ternyata, sicewe yang sedari tadi gue pandangin juga naik mopri sama kaya gue, lewat pintu belakang juga. Di pintu itu, terdapat 3 anak tangga. Dimana tangga yang kedua dibentuk miring dan panjangnya cuman separo pintu. Dan di anak tangga kedua itu BERDIRILAH SEORANG KONDEKTUR KAMPRET!! -_- kenapa?

Pada saat itu, gue naik duluan ketimbang cewe yang dari tadi pacaran. Naik ke anak tangga yang satu, Aman!! Gara-gara anak tangga yang kedua dipenuhin sama pak kondektur, walasil gue disuruh langsung loncat ke anak tangga ke tiga!!!! Do u know? -_- Badan sekurus gini bawa tas segede goni yang gue taro didepan badan disuruh langsung naik ke anak tangga ketiga, GA KUAT!!

Percobaan pertama gue, kaki kiri gue naikin duluan. Sekuat tenaga gue mencoba naik, DAGGG!!! Betis depan kaki kanan gue kena ujung anak tangga ;( dan gue gagal naik! Udah sakit, gagal pula. Sakitnya sih ga seberapa, malunya itu, disini bro L *tunjuk pantat* ;( Mana dikursi belakang waktu itu ada cowo berbadan kekar yang liat runtutan kejadian perkara secara langsung. Hiks ;(

Setelah kejadian itu, gue yang masi di anak tangga pertama, dibantuin naik oleh pak kondektur dan si cewe itu. Dimana pak kondektur bantuin ngangkat goni gue yang masih nyantol di lengan, dan si cewe itu bantuin dorongin punggung gue dari belakang. JADILAH gue kaya paus terdampar tak ada daya tak ada kuasa serta tak ada tenaga. Yang paling ngeselin adalah ketika mata sang cowo tadi liatin guedengan tatapan aneh ;(

Okey, setelah kejadian kampret diatas, ujung-ujungnya gue duduk di kursi paling belakang bersama cowo berbadan kekar-yang masih liatin gue. Dan selama perjalanan pulang, gue cuman duduk-bernafas-berkedip-meluk goni-nahan sakit dibetis-nahan malu-udah. Kaga bergerak? Kaga!! Pasalnya, gue takut kalo gue bergerak ntr goni gue rewel. Apa hubungannya? Gue juga gatau. Entahlah.

Jadi selama perjalanan tadi, mopri tadi gue perkirakan jalan dengan kecepatan 10km/jam. Bayangin aja jarak rumah gue kisaran 14 km, dan gue harus duduk termenung nahan malu dan nahan sakit serta ngantuk dengan kecepatan mopri kek jalannya onta -_- Rasanya gue pengen gantiin pak sopir, injak gas secara brutal sambil ngupil sambil joget dangdut sambil makan sambil tiduran dan sambil ngapa-ngapain termasuk sambil berak dengan mulia.

Lamunan gue terbuyarkan setelah liat gang rumah gue. Dan ternyata moprinya ga berenti. Dan ternyata gue sadar setelah moprinya jalan jauh melewati gang rumah. Dan ternyata pada akhirnya gue harus jalan kaki sambil bawa goni pulang kerumah. Gitu. Iya gitu!! Lengkap sudah kesialan gue dihari itu. Dengan penuh perjuangan gue pulang sambil jalan terseok – seok, tertatih-tatih hingga terngesot-ngesot di aspal jalan raya #fiktifbelaka!!

That is the end of my story. Thankyu broh udah pada baca ^_^ see u~
Read MoreKejadian~

Saturday, February 28, 2015

sick ~ part 1

haiiiii bro~~~~
sebulan lamanya gue ga ngepost. lelah (?)
iya lelah banget sama jadwal suting jadwal casting dan sebagainya. perlu diketahui gue belum pernah sekalipun liat kameramen secara langsung. oke.

di penghujung bulan Februari yang indah cerah berkah sumringah~~ gue mau berbagi cerita dikit aja.

gue abis sakit. udah.

Ya. Dikit.
tapi ga sesingkat itu brader. dibalik ke abisan sakit gue ini ada cerita yang agak panjang. jadi ceritanya... nanti dulu aja ya, pas gue abis UN. wkwk.

byeee~~~~

Read Moresick ~ part 1

Friday, December 19, 2014

The Power Of Old Coin

Halohaaahhh~~~~~
Gue mau share tentang kisah koin gue. Iya, koin. Lebih tepatnya uang koin lama yg gue punya dan gue simpen. Pada mulanya, ini terjadi ketika kemaren gue iseng2 buka celengan ayam. Dan gue nemu sekitar 8 koin lama Rp. 100,00. Sebenernya gue ga sengaja aja nyimpen itu koin. Gue tipikal orang yg menyukai uang koin. Tiap ada koin gue sisa jajan, ga pernah gue pake buat bayar jajan ato beliin sesuatu kecuali kepepet (baca: gapunya uang). Uang koin itu selalu gue masukin celengan, ato ga gue kumpulin di bagian kecil tas sekolah gue :D

Gatau kenapa, gue emang udah kebiasaan aja dari Sekolah Dasar suka ngumpulin uang koin. Sampe pernah pas gue SMP, uang-uang koin gue,gue taro dibagian tas tempat minum. Dan waktu itu pas pulang sekolah berkendaraan sepeda pancal, gue keserempet tossa. Gue sedih gara-gara siku gue lecet dan berdarah. Tapi yang bikin gue nambah sedih, uang koin gue hampir separo bagian tas itu, bececer di jalanan belom sempet gue ambilin T_T Syukurnya, waktu itu gue di tolongin sama Guru gue yg kebetulan lewat, dan dengan sukarela beliau ngambilin koin-koin gue. Terimakasih banyak Bu Tutik J

Kembali lagi ke koin. Jadi pas gue bongkar celengan kemaren, gue sadar sesuatu. Ternyata koin Rp. 100,- gue itu udah gue simpen selama 6-7 tahun silam. Iya, waktu koin tersebut ngetren-ngetrennya pas jaman gue madrasah buat main “gejlek” :D Jaman sekarang si, mungkin permainan semacam itu udah hampir punah termakan oleh teknologi. Sayang jaman sekarang ini, permainan warisan dari nenek moyang, yg merupakan sejarah sekaligus budaya, harus rela terkalahkan oleh permainan-permainan yg ada dalam gadget.

Dan setelah gue itung semua koin gue, koin-koin lama itu gue foto terus gue jadiin display picture di bbm. Gue sih ga ada maksud apa-apa. Niat awal gue, gue cuma mau nunjukin, inilah uang yang pernah masyarakat Indonesia pakai. Sekaligus ngingetin ke temen-temen bbm gue, pada masih inget apa kaga sama model uang yang beginian. Gataunya, sodara gue ada yg nawar koin-koin gue itu. Beliau bilang, temannya ada yg nyari koin Rp. 100,00 kaya gitu, dan mungkin bisa dibeli kira-kira Rp. 200.000,-/koin.

Secara otomatis, gue nolak buat jual koin-koin gue itu. Bukannya apa-apa. Gue sih gapapa jual fisik koinnya. Tapi kalo buat jual sejarah koin itu, gue gabisa. 6-7 tahun yang lalu adalah jaman pitekantropus dimana gue sekolah dengan riang dan tanpa beban. Ga mikirin makan, ga mikirin masa depan, dan ga akan kepikiran kalo gue lagi ga punya uang. Yang paling gue inget tentang koin itu adalah permainan gejlek di Madrasah sama temen-temen. Dulu gue slalu menang tiap main pake koin Rp. 100,00 itu. Makanya gue simpen terus dan sempet terlintas dalam otak gue yg masih kecil. Kalo uang koin itu adalah JIMAT gue. Wkwk.

Buat gue yg masih kekanak-kanakan dulu, ga pernah sekalipun buat ngumpulin lebih banyak lagi uang koin dan gue simpen buat selamanya ;( yang ada di benak gue waktu itu, gue kumpulin uang koin, dituker ke ortu jadi uang kertas, terus dibuat beli tas, sepatu, buku dan perlengkapan sekolah lainnya. Tapi gue juga ga nyesel, karena secara ga langsung gue sadar kalo waktu itu gue juga ikut ringanin beban ortu gue dengan nabung uang koin. ^^ Dan sekarang gue bangga dengan apa yang udah gue telatenin dari SD. Sampe sekarang gue SMK udh mau berakhir pun, gue masih suka ngumpulin uang koin ^^

Ga mau ngulangin kesalahan gue yang dulu, sekarang sebagian koin-koin gue, gue rencanain buat disimpen aja ;) buat koleksi sejarah 5 tahun yang akan datang. Bagi gue, punya barang sejarah yang gue simpen sendiri dari tahun ke tahun lebih bermakna daripada membeli sejarah dari tangan orang lain J Apalagi, kalo ternyata orang di sekitar kita ga ada yang memiliki barang tersebut. Pasti ada sedikit rasa bangga. Ya gak? ^^

And the last, itulah secuplik tentang koin sejarah gue. Gue ga bermaksud riya’ ato pamer. Cuman mau berbagi kisah. Selama itu adalah hal yg tidak merugikan orang lain, gue bakalan share disini ^^ Ambil yang positive, buang yang negative ^^ thanks ;)
Read MoreThe Power Of Old Coin