Tuesday, July 21, 2015

TIPS MENGATASI KRAM / NYERI PERUT BULANAN ALA Mae

HALLOOOOOOOO ~~~~~~~~~
#INI TULISAN KHUSUS UNTUK CEWE -CEWE YAAAAA~~~~~

Sesuai judul, saya akan berbagi pengalaman saya baru - baru ini. Pembukaan yang------ Keren!

Ok! Jadi sebagai Girls, Ladies, Female and Women pasti ga jauh - jauh sama yang namanya haid bulanan. Sayapun sebagai cewe dari dalam dan cowo dari luar juga tidak lepas dari hal semacam itu.

Dan kebiasaan juga setiap kali 'tamu bulanan' saya datang, satu jam atau dua jam setelahnya perut saya akan terasa melilit, nyeri, kram, campur aduk! Rasanya nano - nano!

Dari perut akan menyebar sampai ke mata yang berkunang - kunang, kaki pegal - pegal, pusing, gemetar sampai keringat dingin. Bahkan pernah saya hampir pingsan gara - gara nyeri haid ini.

Karena sudah sampai seperti itu, banyak obat yang saya pakai. Mulai dari jamu kunyit asam (gagal), pijat (gagal. Soalnya saya pijat pake tangan sendiri :D) obat - obat yang tidak akan saya sebutkan merknya. Sampai mitos yang menyuruh berbaring di guling / membalikkan bantal. Kesemuanya gagal!

Akhirnya, di bulan Juni tepat sehari sebelum puasa, tamu bulanan saya datang. Waktu itu saya sedih karena dua hal. Pertama karena nyeri perut. Kedua karena saya tidak dapat taraweh dan puasa awal Ramadhan! Hiks :(

Nah, waktu itu tamu bulanan datang pagi hari. Sekitar jam 8 pagi perut udah kambuh. Yasudah. Mata udah berkunang - kunang, kepala juga sudah pusing, akhirnya saya putuskan berguling - guling diatas kasur. Duduk, tiduran, telentang, tengkurap, miring kanan, miring kiri, tekuk lutut sampe selonjorin kaki semuanya sakit! Mau nangis tapi ntar dikira cemen, tapi kalo ganangis sakitnya ga kira - kira.

Walhasil, saya tahan sakitnya sampai jam 11/12 siang kalo ga salah. Itu perut rasanya bukan cuma nyeri lagi, laper juga!

Dengan suara yang digayakan seperti orang kesakitan beneran, saya manggil adik buat diambilin makanan. Waktu itu adik ngambilinnya sepiring nasi sama bakwan jagung. Udah.

Sesuap dua suap, perut masih agak sakit. Tapi pas udah separo piring abis, perut udah bener - bener ga sakit! Ajaib! Yaa karena gasakit, akhirnya saya habiskan saja sepiring :v

Udah abis, perut bener - bener langsung enteng kaya ga ada apa - apa. Mata juga udah jernih dan ga pusing lagi. Darisitu saya mikir, masa iya nyeri perut gara - garanya kelaparan :D

Ga berenti disitu saja, saya praktekin juga ke adek saya yang kebetulan juga cewe. Dia juga langganan nyeri perut sama seperti saya. Dia nyeri perut pas puasa Ramadhan kemarin. Saya anjurin dah tuh buat makan. Apesnya, dia nyeri pas pagi hampir siang. Jadi ga ada makanan. Yaudah saya suruh buat makan mie instan saja.

Awalnya dia kesakitan buat berdiri. Pas udah ngabisin sepiring mie instan goreng, eh saya lihat dia udah nonton tivi :v

Saya makin yakin lagi obatinnya pake makan pas kemarin tamu bulanan saya datang. Ciri khas nyeri saya ini mulai sejam / dua jam setelah tamu saya datang kan, nah senggang waktu itu saya isi perut saya dengan makan ketupat banyak - banyak. Agak kebanyakan malah sebenarnya. Tapi ya buat jaga - jaga saja :D Dan BERHASIL! Kemarin itu saya tidak nyeri sama sekali.

Sekalinya perut saya terasa sakit, belakangan saya sadari sakitnya perut saya itu karena mules! Bukan nyeri / kram perut :v

So, saya mau berbagi tips ini buat para wanita - wanita yang kebingungan mengatasi kram / nyeri perut haid ^_^ Saya tidak tahu ini manjur untuk semua wanita atau cuma sama saya dan adik saya saja. Tapi toh tak ada salahnya dicoba, tidak mengeluarkan uang dan tidak merugikan juga kan? ;)

Semoga tips dari Mae bermanfaat dan manjur ^_^ Saling berbagi itu indah :)

SELAMAT HARI RAYA ^_^ Dan SELAMAT MAKAN!! HIDUP MAKAN!!!! :D

Read MoreTIPS MENGATASI KRAM / NYERI PERUT BULANAN ALA Mae

Friday, July 10, 2015

Berbagai jenis pembeli di Bulan Suci

Selamat Pagi Siang Sore Malam kawan ~

Kali ini saya balik untuk mempertontonkan sedikit tulisan absurd saya. Percayalah! Saya mendapat ide ini pada pukul 1:31 dini hari. Ok. Tidak nyambung.

Langsung menyinggung judul diatas, saya akan membahas tentang pembelies / customers pada saat bulan suci Ramadhan di toko terjaya sepanjang masa!

TOKO PAK JI KACA !

Yes! Toko pak Ji kaca bertempat di belahan dunia tepatnya negara Indonesia. Jika Anda berkunjung ke Indonesia, sempatkan mampir ke toko pak Ji kaca. Anda akan disuguhkan dengan berbagai jenis dan varian kaca. Tidak hanya kaca. Adapula berbagai macam perlengkapan bangunan mulai dari yang keras seperti hammer sampai yang ringan seperti kertas. Ya. Kertas Amplas! Dengan ketentuan : membawa pulang = meninggalkan uang.

Jadi, pak Ji ini adalah ayahanda saya tercinta. Bapak saya adalah seorang ayah dan pedagang yang luar biasa. Dalam bekerja, Pak Ji tidak memperkerjakan tukang sama sekali. Beliau bekerja individu. Entah ini karena hemat atau karena memang hanya segelintir manusia saja yang bisa berkutat dengan perkaca-an.

Sekalinya memperkerjakan tukang tidak lain tidak bukan adalah kakak ipar saya alias menantunya sendiri. Dan juga saya sendiri sebagai kasir. Kadangkala sebagai tukang-woman yang bekerja ringan. Semisal mengemal kaca meja, mengukur gawang dan ram, melihat mas - mas tukang ganteng. Ok! Tidak nyambung [2]

Selayaknya kasir, pekerjaan saya adalah diam di depan laci uang. Mengambilkan kembalian, dan mengamati banyak customers ganteng!

Tetapi tidak semuanya ganteng kawan. Ada banyak jenis pembelies yang menurut saya unik dan menarik. Terutama pada bulan Ramadhan seperti ini. Dimana otak sedikit kekurangan asupan pada saat siang hari. Check it out!

1- Pembeli Asing.
Ini adalah tipe pembeli yang sering saya jumpai. Sebagai pedagang, bapak saya adalah orang yang ramah tamah terhadap pembeli - pembelinya. Kadang saya melihat bapak sangat akrab dengan beberapa customernya. Beberapa customer itu bahkan sering memanggil bapak saya dengan sebutan yang anti-maimstream. Mbah!

Dan Ramadhan ini saya menjumpai banyak orang memanggil bapak saya mbah. Baik melalui pesan singkat dengan nomor asing, maupun orangnya langsung.

Kala itu ada satu orang yang tidak biasanya datang. Memanggil bapak saya dengan sebutan mbah mbah dengan akrab. Bapak sayapun menanggapinya tak kalah akrab. Orang dari luar akan mengira mereka memang teman akrab. Tetapi tidak setelah pembeli itu pulang, dan bapak berkata kepada saya : "Memanggil mbah mbah seperti itu, sebenarnya aku tidak tahu namanya siapa dan alamatnya dimana."

Dan tau apa yang saya katakan : "Ohh.... #$%%%+$-#"

2- Pembeli Salah Sambung
Jenis pembeli yang satu ini adalah jenis yang amat sangat sering saya jumpai dikala Ramadhan. Masalahnya mereka selalu membawa kengakakan setelah kepergian mereka dari toko.

Contoh :
Kala itu matahari sedang berada dipuncak tertinggi. Selayaknya toko, banyak pembeli berdatangan. Disaat semua pembeli sedang serius memerhatikan bagaimana bapak memotong kaca, datanglah satu pembeli memakai kaos hitam dan memakai topi. Beliau berhenti didepan toko namun tidak turun dari motor.

Bapak melihat ke arahnya. Dan entah karena teriknya matahari, atau karena otak yang sudah kehabisan nutrisi, pembeli itu bertanya kepada bapak.
Pembeli : "Pak, wonten pelem?" (Pak, ada mangga?)
Bapak : "Mboten wonten pak." (Tidak ada pak)
Pembeli : "Wo nggeh pun." (Oo, ya sudah.) Dan pembeli itu berlalu pergi.

Selama sedetik yang terlewat, tercipta keheningan dan kemudian saya, bapak dan pembelies yang ada, ngakak tidak karu - karuan :')

3- Pembeli Curhat
Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang fantastis. Pasalnya, toko akan berubah menjadi penyimpanan Ram dan Gawang. Dan juga pesanan kaca yang menumpuk.

Nah, jenis pembeli ini adalah pembeli yang unik kawan. Beginilah jadinya jika para bapaks curhat di bulan Ramadhan.

Bapak 1 : "Wah, pak Ji, garapan menumpuk."
Pak Ji : "Sampe tepar - tepar."
Bapak 2 : "Lhaiya to pak Ji, kemarin saya dapat pesanan gawang bentuknya melengkung. Malah saya buatkan lurus. Sudah saya kirim separo jalan baru saya ingat. Aduh aduh." Sambil memijat pelipis.

Dan para bapak - bapak itu tertawa.

Pak Ji : "Ternyata bukan saya saja yang posing sama garapan sampe salah - salah. Hahahaha."
Bapak 1 : "Owalah to yo yo."

Curhat selesai.

Jika kawan sekalian bertanya saya sedang apa ketika para bapak - bapak itu curhat? Baik. Saya sedang digenitin oleh mas - mas tukang ganteng! *Kibas Rambut*

Okeh. Sekian tulisan absurd saya. Jangan lupa comment bila berkenan kawan. Selamat Sahur Ganteng dan Sahur Cantik!

Read MoreBerbagai jenis pembeli di Bulan Suci

Wednesday, June 24, 2015

Curhatan seorang blogger kacangan :(

Mulai dari ganti template, edit html, buat Read More, sampe in ko ar-sa dan editin sembarang - sembarang yang bikin puyeng.....
Astaughfirulloh..... X_X

Cerita dari awal buat blog ini sungguh penuh perjuangan sekali brader sekalian. Mulainya penasaran, Prosesnya sampe kepala kliyengan, Endingnya Tidak Begitu Menggembirakan :(
Tapi cool! Sekarang ane jadi tau letak kesalahan - kesalahannya dimana aja, salah nulisnya gimana dan blablablaa.

Mulai dari template, ane download, lalu pasang. Belum puas, ganti utak atik html, malah menunya jadi acakadut wkwkwk. Jadinya sekarang hapusin semua menu, sisain satu menu doang. HOME. hahaha :D
Edit htmlnya juga ga sembarang edit. Awalnya Googlein sana sini. Berkutat sama kode - kode ga jelas, copas kode - kode yang bikin kepala nyemburin api naga haha.

Terus karena mau buat blog tampilannya jadi agak ringkas mau buat Read More gitu. Ini menghabiskan waktu 4 jam kawan - kawan. Gila! Firefox ane error soalnya wkwkwk. Jadi benerin dulu baru bisa dipake lagi. Read More berhasil, eh muncul Koarsa sialan -_- udah seneng baru kali ini sukses, jadi setengah senengnya.

Jadi Koarsa ini adalah masalah dari awal. Dari awal tiap postingan ane itu dari Microsoft Word. Gampangnya, Blog dan Ms Word itu ga cocok. Blog nya ga terima jadi munculin Koarsa. Blog cocoknya sama word pad. Jadi kalo mau cocokin, Copy paste dulu dari Ms Word ke Word pad baru ke entri blog. Copy pastenya juga ga sembarangan. Kudu pake MANUAL. Alias, Scroll dari atas kebawah JANGAN pake Ctrl+A. Copynya pake klik kanan, pastenya juga.

Intinya, blog gaterima cara yang instan -_- dan postingan gue sebelum ini terlanjur make cara instan. Mau dibenerin, tp mikir mau benerin aja udah bikin perut laper (karena ane lagi puasa wkwkwk). Well. Yang udah terjadi biarlah. Postingan yang akan datang nanti ga akan diulangin lagi ^^ Bukan begitu ? :D

thanks for read ^^ MARHABAN YA RAMADHAN kawan ^^ Selamat Menunaikan Ibadah Puasa :))
Read MoreCurhatan seorang blogger kacangan :(

Tuesday, April 21, 2015

Sick~ part 2

Haihhh kawans~~~~~~
Balik lagi mau nerusin cerita yg udah gue janjiin di postingan sebelumnya. Ok! Gue mau cerita seputar keabisan sakit gue beberapa bulan yang lalu. Menurut gue, cerita gue kali ini bisa dibilang biasa-biasa aja si. Pasalnya dalam cerita kali ini, gue merasa bertukar jiwa samakucing gue. Iya. Kucing!!

Next!
Jadi kisaran minggu terakhir bulan Februari lalu, gue secara mendadak dilanda sakit. Ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba seorang Mae yang tegar luar dalam harus meringkuk didalem selimut. Hari pada saat gue sakit itu tepat sehari setelah gue ngejalanin ujian keahlian ato bisa disebut ujian jurusan di SMK. Banyak yang nyangka, gue sakit grgr keracunan ujian wkwk. Padahal sih iya bener, gue emang sakit gara-gara ujian-ujian yang sangat melelahkan batin gue.

Di pagi buta, pada saat gue menyadari bahwa badan gue tidak sanggup buat diajakin sekolah, maka dengan berat hati gue pun sms Putmin. Sungguh, berat hati. Nyuruh dia buatin surat sakit buat gue dan atas nama kakak tercinta gue. Hahah! Ini tidak boleh ditiru ya teman-teman!! Gue kaya gitu karena terpaksa aja. Suer deh :(

And then, setelah surat beres, gue langsung tidur tanpa mikirin ini itu. Yang ada dalam benak gue, gue pengen istirahat seharian. Namun apa daya, belom sampai mata ini terpejam jauh, seorang wanita paruh baya−emak!−tiba – tiba menggedor – gedor pintu kamar gue dengan ganas. Dan dengan lemah lunglai gue bilang ke emak gue, kalau gue sakit. Dengan suara yang sedemikian rupa. Lalu emak gue nasihatin layaknya seorang emak.

“yaudah, tidur aja.” Itulah nasihat kasih sayang emak kepada seorang anak yang lagi sakit. Iya. Kasih sayang. Merasa semua beres, gue pun bersiap – siap istirahat seharian rencananya. Baru aja pengen merem, toilet gue seolah – olah punya kontak batin sama perut gue. Sialan kan K Dan payahnya, dengan terpaksa gue terhuyung – huyung jalan ke toilet tercinta gue. Perut gue berontak mintaa buruan, gue pun percepat langkah kaki.

Sialan kedua, toilet masih dipake kakak! Pas gue gedor – gedor pintu sambil pegangin perut, kakak malah bilang “tunggu ya”. Gue ga ngerti kena apa gue hari itu. Tapi perut udh gamau kompromi lagi. Antara kepala pusing, perut mules, mata ngantuk dan badan lemes. Tanpa gue duga, otak gue memunculkan sebuah ide brilian buat ngusir kakak gue dari toilet. Begini idenya. Barangkali bisa kalian coba dirumah. Inget! Dirumah. Jangan di hotel apalagi toilet umum!!

“Mbak, buruan. Kalo mbak keluar dari wc sekarang, aku beliin pulsa lima ribu deh.” Kata gue dengan gaya semelas – melasnya.
“Apaan tuh lima ribu”. Jawab kakak gue nyolot.
“Yaudah sepuluh ribu deh”. Kali ini dengan nada melas beneran.
“Cuma sepuluh ribu masa?” kakak gue makin nyolot.
“Yaudah deh mbak dua puluh ribu. Buruan keluar udah ga kuat nih”. Kata gue sambil megangin perut yang makin melilit.
“Nah gitu dong”. Kakak gue bukain pintu toilet dengan senyum lebar merayakan kemenangannya. Kampret.

Lalu, di toilet gue mikir dalam – dalam. Duapuluhribu, harga sepuluh kali lipat dari ongkos toilet umum. Ok. Gue ngerasa seperti diperas oleh kakak gue sendiri. Tapi disamping pikiran itu, muncul ide lain, gue bisa jadiin ini sebagai job. Kala orang – orang lagi butuh toilet, secara paksa gue bisa peras kantong mereka pas mereka lagi kebelet – kebeletnya. Hahah! Tapi risikonya, gue musti ngendap di wc seharian semalaman biar ga kecolongan. Ok! Ini risiko yang ga akan gue ambil. Barangkali diantara kalian yang ngebaca blog gue ini boleh ambil ide yang gue cetuskan :D

Next! Balik lagi ke sakit.
Jadi abis kejadian di wc tadi, gue balik lagi kekamar dan lanjutin rencana yang sedari tadi gagal−tidur. Jadi.. boro – boro tidur, baru aja nyampe pintu kamar, baju gue ditarik sama adik gue yang paling kecil. Ok! Gagal lagi rencana!! Gue nengok pelan – pelan. Saking pelannya gue usahain saluran keseimbangan di telinga gue ga goyah sedikitpun.

“Ada apa?” tanya gue lemes.
“Mbak, aku mau pinjam sisir.” Kata adik gue.
“Gak ada” kata gue sekenanya dan buru – buru masuk kamar. Tapi adik malah narik lengan gue kenceng sampe gue mau jatuh. Ok! Ini hiperbola.
“Tapi mbak aku tadi lihat dikamar mbak, ada kok” sanggah adik gue.
“Yaudah ada.” Jawab gue lagi sambil masuk kamar tanpa ngambilin sisir. Wkwk.

Gue udah paham firasat yang bakalan terjadi setelah ini. Dan benar saja, emak! Mamak gue tercinta gedor – gedor pintu sambil ngomel – ngomel gara – gara gue ga minjemin adik sisir. Dengan susah payah gue ambil sisir. Buka pintu lalu ngasih ke emak. Pas gue ngasih sisir, tiba – tiba emak balik ngasih gue botol berisi air kelapa muda.
“Ini diminum sampe habis” kata emak gue.
“Ini air kelapa muda ya mak?”
“Bukan. Ini air terjun” ok. Emak adalah emak.
“Kok????” batin gue penuh tanda tanya. Emak balik lagi ke dapur buat nyiapin sarapan. Gue pun nutup pintu kamar dengan bertanya – tanya.

#FlashBack
Gimbul (kucing gue) kala itu lagi dilanda sakit. Biasanya dia jam 5 pagi udah belibet di kaki para majikan buat minta jatah makan. Kadang dia pun sambil senam pagi sembari menunggu sarapan subuh. Sehari dia makan 4 kali, dengan jatah 3 porsi piring, nasi berlauk ikan pindang dalam satu kalinya. Oleh karena itu, kemungkinan dia sakit sungguh minim sekali. Dia layaknya seorang bujangan yang sehat luar dalam.

Namun apa daya, seorang bujangan pun tak selamanya sehat terus. Gimbul gue meringkuk di atas kasur gue. Dengan barometer, gue periksa suhu badannya panas. Dan yang paling heboh dengan sakitnya gimbul adalah emak gue. Karena beliau menyayangi gimbul terlalu berlebihan :| Gue paham, dia sakit karena keracunan. Sehari sebelumnya gue pergokin dia lagi makan tikus. Pasalnya sebagai jenis kucing, gimbul gatahan makan tikus. Jadi gini, dia bakal selalu keracunan tiap abis makan tikus jenis apapun. Itulah hebatnya.

Obat keracunan paling ampuh sepengetahuan gue adalah air kelapa muda. Gue pun buru – buru beli air kelapa muda di warung deket rumah. Dan dengan di tonton para personil rumah, gue suapin gimbul sendok demi sendok. Baru gue kasih 8 sendok air kelapa muda, tiba – tiba kepala gimbul mendongak dan diapun berdiri. Sambil belibet di badan gue dia bilang “Meong~~~”. Sorak sorai bergemuruh di ruangan kamar gue. Gue berasa habis menangin adu tinju lawan Christ John. Gimbul gue balik sehat seketika setelah minum 8 sendok air kelapa muda. Dia mulai lari – lari, belibetin kaki dan fitnes seperti sedia kala.
#FlashBackEnd

Balik lagi ke gue.
Baik. Gue tau maksud emak gue itu baik. Tapi gue ga keracunan kaya gimbul. Gimana bisa keracunan, gue ga makan tikus :| Yasudahlah mau keracunan atau engga paling tidak aku harus coba resep emak gue. Gue pun minum seteguk. Ga ada reaksi. 3 teguk, lumayan pusing ilang. Karena enak, gue abisin air kelapa muda sebotol. Gue sembuh. Fisik gue sembuh. Tapi batin gue ga sembuh. Sepanjang hari itu gue mikirin gue manusia apa kucing. Terimakasih emak. Anakmu sembuh. Anakmu telah sembuh emak (sambil belibet di kaki emak) :’)

Selesai. Meong!!
Read MoreSick~ part 2

Kok makanan Gimbul?

Yo Brader Sister~
Gue kembali lagi dengan membawa sepucuk coretan untuk gue bagi kepada kalian semua yang kebetulan nemuin tulisan gue. Ok. Kali ini gue mau share kisah kucing gue. Sebut saja namanya Chaton alias Gimbul. Iya dia punya nama samaran dikarenakan akhir-akhir ini dia sering jadi buronan para kucing – kucing yang sudah tidak gadis. Praduga gue sekarang, gimbul pasti melakukan kesalahan fatal terhadap kucing – kucing tersebut. Kasihan mereka. Semoga buronan mereka cepat ketemu.

Alkisah gue mulai dari sekarang. Selesai. #abaikan.
Awal kejadian dimulai dari kedatangan seekor kucing kecil berbuntut panjang 2 kilometers. Berbulu lebat dan putih mulus layaknya salju. Melihat kucing tersebut, gimbul bukannya jatuh cinta melainkan ia malah menunjukkan taringnya dan mengeluarkan cakarnya lalu fitnes diatas genteng. Sejak kecil dia memang gue latih ngegym semacam fitnes. Sayangnya bukan lengan dia yang berotot. Melainkan perutnya buncit.

Usut punya usut, yang melihara kucing cantik nan mempesona tersebut tak lain dan tidak bukan adalah tetangga gue sendiri. Tetangga gue punya anak umur 2 tahunan. Anaknya kepengin kucing. Abis beli kucing yang dinamain “yupi” eh kucingnya digendongin mulu. Abis itu, tetangga gue beliin si yupi makanan instan.

Sayangnya, yupi malah sering makan makanannya si gimbul nasi campur ikan pindang favorit kucing gue. Bloonnya, biasanya gimbul itu bener – bener kaga mau buat berbagi. Lah ini giliran sama kucing kecil, dia mau aja berbagi dengan sukarela. Entah gara – gara dia kasian liat kucing kecil, jadi dia kasih semua makanannya biar yupi cepet gede atau... karena gimbul takut akan cakarnya yupi? Begitulah gimbul gue. Meski badannya kekar namun terkadang mentalnya sangat ciut. Disitu juga kadang gue ngerasain sedih :(

Dan dikarenakan makanan gimbul diabisin semua sama yupi, jadilah gimbul mecari pelarian makanan. Yaitu : makanan instan si yupi. Ketika itu seluruh keluarga gue ga ada yang ngerti gimana gimbul bisa dapetin makanannya yupi. Menurut kabar beredar di keluarga kami, makanannya si yupi itu udah disimpen tinggi – tinggi sekali sama tetangga gue. Tapi entah bagaimana gimbul tiba – tiba kepergok emak gue tengah mengacak – acak makanannya si yupi didapur.

Emak yang kaga ngerti itu makanan yupi pun membiarkannya saja. Tapi emak tak lantas lepas tangan, maksudnya membiarkan gimbul makan dikit, abis itu disimpen dah sama emak. Emak nyimpen makanan itu di dalem toples dan ditutup rapat. Soalnya, udah dua kali makanan itu disimpen sama emak di kulkas dan gimbul bisa buka! Sedih broh.

Menjelang maghrib, ketika seluruh personil keluarga pada kumpul kecuali kakak, emak menceritakan kejadian pencurian yang dilakukan gimbul dengan ekspresi bahagia. Gue ga ngerti, gimana bisa menceritakan tidak kriminalitas dengan ekspresi berbahagia. Emak juga ngasih liat tempat penyimpanan makanan gimbul. Adik gue yang paling kecil pun buru – buru ngasih makan gimbul. Dan gimbul makan dengan riang gembira.

Then, esoknya, kakak gue nyariin kerupuk di dapur. Dia yang ga ngerti apa – apa tentang makanan gimbul, dengan polosnya asal goreng di wajan. Merasa kerupuknya tidak bisa mengembang, kakak manggil gue. Sebagai pakar yang ahli dalam bidang masak memasak, gue pun mulai menganalisis.

Pertama – tama gue tanyain kakak, dia goreng dengan wajan apa panci, dengan minyak goreng atau oli, dan terakhir dengan batu bara atau api. Karena tidak ada masalah dengan itu semua, maka gue pun mengecek bahan yang digoreng kakak. Gue shock mengetahui kakak menggoreng makanan gimbul. Disinilah akhirnya terungkap. Kakak bengong. Dia ngira itu kerupuk mentah. Ok! Gue lantas mengambil makanan gimbul. Pertama gue ambil dari toples, bentuknya bulet kaya donat bolong tengahnya. Warnanya coklat dan sedikit ‘bau’.

Gue kasih liat ke kakak judul kemasannya tanpa gue baca terlebih dahulu.
“Ini bener makanan gimbul?” Tanya kakak gue mengangkat satu alisnya.
“Iya, dia nyuri kemarin. Ini makanan yupi sebenernya” kata gue.
“Tapi kok, tulisannya, MAKANAN AYAM PETELUR?”
“HAH???” gue baca bungkus kemasannya. Dan benar saja tulisannya makanan ayam petelur. Gue shock untuk kedua kali. Dan ternyata makanan ini tinggal seperempat bungkus. Itu artinya selain seperempat sisanya, gimbul udah memakan habisss!! Ok! Gue shock yang ketiga.

Serta merta, gue langsung ngaduin kejadian ini ke emak. Pertama, emak mencoba mencerna kata – kata gue. Kedua emak mulai berekspresi. Dan ketiga emak lari ke dapur karena gue bilang, gue lupa naroh makanannya tadi diatas meja begitu saja. Gue ngikutin emak ke dapur. Gue dan emak lihat gimbul ngabisin seperempat sisanya. Pupus sudah harapan. Gue elusin kepala gimbul. Gue jalanin hari setelah kejadian itu dengan was – was menanti saat – saat gimbul bakal bertelur.

This is the end of listening section. Eh. Ehm. Efek ujian nasional ~..~
Read MoreKok makanan Gimbul?